Beranda | Artikel
Sikap Mendengar dan Taat Kepada Allah dan RasulNya - Kitab Ahsanul Bayan (Ustadz Kurnaedi, Lc.)
Kamis, 15 Maret 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Sikap Mendengar dan Taat Kepada Allah dan RasulNya merupakan bagian dari kajian kitab “أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” “Ahsanul Bayan min Mawaqifi Ahlil Iman” karya Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid rahimahullah, yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. Kajian ini disampaikan pada 03 Jumadil akhir 1439 H / 19 Februari 2018 M.

Download kajian sebelumnya tentang Sikap Al-Wala’ Wal Bara’ Ka’ab Bin Malik – Kitab Ahsanul Bayan

Download kitab أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” versi PDF di sini

Kajian Tentang Sikap Mendengar dan Taat Kepada Allah dan RasulNya – Kitab Ahsanul Bayan

Keutamaan dari sikap ini ada empat hal:

Pertama, mendengar dan taat kepada Allah dan kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sebab diantara sebab-sebab keberuntungan di dunia dan diakhirat. Jadi apabila kita ingin beruntung menjadi orang-orang yang menang, hendaknya kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak memaksiati Allah dan Rasul-Nya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّـهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿٥١﴾

Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. An-Nur [24]: 51)

Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan pada ujung ayat ini, “mereka itulah orang-orang yang beruntung“. Siapakah orang yang menang itu? Sifat mereka disebutkan bahwa apabila diseru kepada Allah dan kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka berkata سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ‘Kami mendengar, dan kami patuh’.

Maka kemenangan di dunia dan akhirat, jalannya adalah mendengar dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Keutamaan yang kedua adalah bahwa mendengar dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sebab mendapatkan kesuksesan, kemenangan di dunia dan di akhirat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَمَن يُطِعِ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّـهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ ﴿٥٢﴾

Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS. An-Nur [24]: 52)

Keutamaan yang ketiga adalah bahwa mendengar dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sebab mendapatkan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala di dunia dan di akhirat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ﴿١٣٢﴾

Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS. Ali-Imran [3]: 132)

Hal ini menunjukkan bahwa taat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sebab mendapatkan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Dan kita semua membutuhkan hal ini. Maka hendaknya kita semua selalu berusaha untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Keutamaan yang keempat adalah bahwa mendengar dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sebab berteman dan hidup bersama orang-orang shalih di dunia dan di akhirat. Tentu ini sebuah keutamaan yang sangat besar. Bisa berteman dengan orang-orang yang shalih. Karena hanya orang-orang yang shalih lah yang sabar menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah. Dan diakhirat, mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam akan bersama dengan para Nabi, as-shiddiiqiin, para syuhada dan orang-orang yang shalih. Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan dalam surat An-Nisa’ ayat ke-69. Allah berfirman:

وَمَن يُطِعِ اللَّـهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَـٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّـهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَـٰئِكَ رَفِيقًا ﴿٦٩﴾

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”  (QS. An-Nisa [4]: 69)

Jadi ketika kita melaksanakan ketaatan kepada Allah dan merasa sepi, merasa sendiri sedang yang lain banyak bermaksiat, jangan sedih. Karena kawan kita nanti adalah orang-orang yang mulia. Mereka adalah Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh.

Perhatikanlah, orang-orang yang disebutkan dalam ayat di atas, apakah terlepas dari cacian manusia ketika didunia? Tentu tidak. Nabi dicaci, Abu Bakar adalah orang yang dipersaksikan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa dia adalah orang yang jujur. Tetapi tetap ada yang mencacinya. Bahkan sampai sekarang. Yaitu orang-orang Rafidhah.

Oleh karena itu jangan heran ketika melihat ada orang baik dicela. Bahkan sebagian ustadz yang baik dicela.

Simak Penjelasan Lengkap dan Download Kajian Tentang Sikap Mendengar dan Taat Kepada Allah dan RasulNya – Kitab Ahsanul Bayan



Artikel asli: https://www.radiorodja.com/30386-sikap-mendengar-dan-taat-kepada-allah-dan-rasulnya-kitab-ahsanul-bayan-ustadz-kurnaedi-lc/